Environmental Biotechnology (Indonesia)

5 Comments

Since my top post is about biogas from chicken dung, i think it’s good to write thing about other environmental things. Now, I’m taking a subject that called “Environmental Biotechnology”, which is “Blue Biotechnology” based on my Professor. FYI, there are many kinds of biotechnology, which are White Biotech (learn about microorganism usage for industry), Green Biotech (learn about agricultural biotechnology), Red Biotech ( learn about medicine purposes), and Blue Biotech (learn about water treatment using microorganism).

Blue Biotechnology

In this subject, we mainly discussed about how wastewater treatment process in industrial and municipal. Generally, there are three main process of WWT, which are aerobics, anaerobic, and anoxic. All these process reduce organic complex compound that is contained in sewage water. The aerobic process using O2 as electron acceptor and convert these organic compound to water and carbon dioxide. While, the anaerobic process using CO2 as electron acceptor to convert organic compound to be methane gas  using hydrolysis, acidogenethic, and methanogenetic reaction. The anoxic process is useful to convert the nitrate to be N2 gas in denitrification reaction.

anaerobic digester

One thing that very interesting for me is usage of anaerobic process to convert municipal waste become biogas. Today, my class has visited by Swedish named Dr.Anita Petterson whose is lecturer from Boras University in Sweden. She explained to us that in her country the household wet waste from municipal are used as feed in anaerobic digester to make methane gas or biogas. This biogas is used for fueling all buses and trucks that operate in all the country areas. Even, they have already operated some biogas commercial station for private vehicles.

City of Boras

She said that all the waste management system now is created several decades ago between 1980s and 1990s. The process for Swedish Government to introduce this system to all citizens was not an easy one too. She told us that the government have worked very hard to build people awareness to separate their wastes in order to simplify the transport and mechanism feeding waste to the digester. One of the city that has very good waste management system in Sweden is Boras, as you can see at the pictures that show the city image and flow diagram waste management.  She also pointed that the important things that must be concerned by other nations that want to built waste management system are vision, skill, incentive, plan, and action. If we already have all the points, surely we can built strong waste management system that can solve the landfill problems and also maximize usage of the energy that is contained in the waste. Let’s hope and do our parts in order to make Indonesia as green country !

Boras management waste system

effective life for our earth

Leave a comment

hmm.hari ini saya ingin membahas beberapa perilaku kita sebagai orang Indonesia yang menurut saya harus diubah..he2. knapa?? karena perilaku ini cenderung merugikan bagi sesama ataupun bagi bumi kita.. Perilaku ini biasa kita lakukan dalam hidup sehari-hari tanpa kita sadari kerugiannya. let’s see..

1. Membungkus makanan

Mungkin banyak dari kita bahwa membungkus makanan itu menambah sampah dalam jumlah yang besar.. Apalagi bila kita membungkus makanan setiap hari.betapa banyak plastik, kertas bungkus, ataupun sterofoam yang digunakan.. Maka dari itu mulai dari sekarang usahakanlah untuk makan di tempatnya langsung ataupun memasak sendiri. Solusi lain yaitu membawa tempat makanan sendiri seperti tupperware untuk membawa makanan bungkus tersebut.. Memang agak merepotkan, tapi kalau sudah sering dilakukan akan menjadi kebiasaan dan orang lain pun akan mencontohnya..

2. Menyisakan makanan

contoh buruk

Hmm.ini hal yang paling saya tidak suka bila teman-teman saya melakukannya.. taukan betapa susahnya orang di luar sana mendapatkan makanan.hwhw..kalau memang merasa kebanyakan cobalah bilang ke pembuatnya sebelum disajikan atau bagilah makanan tersebut ke temanmu. Karena bila hal ini dilakukan tentunya tempat pembuangan sampah pun tidak akan sebau itu karena tidak mengandung banyak makanan yang membusuk, serta memudahkan pemulung untuk mengumpulkan plastik atau barang lain yang dapat di recycle.

contoh bagus

3. Membeli produk kemasan kecil

kemasan daur ulang

Nah yang satu ini sedikit banyak menggambarkan betapa tidak terencananya kita dalam menjalankan hidup sehari-hari..seperti hampir setiap minggu membeli shampo atau sabun dalam kemasan kecil.. Mungkin hal ini didukung betapa menjamurnya mini market di Indonesia, sehingga sangat mudah orang mendapatkan barang. Yg ini tentunya baik, tetapi menimbulkan kerugian pula. Cobalah mulai berganti ke produk2 yang berkemasan besar sehingga tidak menimbulkan banyak sampah setiap minggu ataupun setiap hari. Selain itu, bila berbentuk botol seperti sabun atau shampo cair bila habis belilah isi ulangnya jangan membeli botolnya kembali. Hal itu sangat tdk efisien dan menghasilkan banyak sampah..Apalagi perusahan2 di negara kita belum didorong untuk bertanggung jawab atas sampah yang dihasilkan dari produknya. Contoh disamping merupakan contoh pengolahan sampah kemasan.Tetapi produk daur ulang ini hanya menggunakan sedikit sekali (mungkin tidak sampai 1%) dari total semua sampah kemasan yang dihasilkan..ckckck..

4. Matikan keran air!

Nah teman2 skalian juga perhatiin deh kalo keluarga kita ato teman2 kita sedang menggosok gigi atau cuci muka..biasanya mereka tidak mematikan keran air..Bayangkan betapa banyak air bersih yang terbuang selama itu.. sedangkan teman2 kita yg lain di daerah NTT, gunung kidul, ataupun papua yang kekurangan air bersih.. Sekedar informasi, di Singapura udah ada gerakan penghematan air bersih selama kita gosok gigi atau cuci muka. and guess?? hal itu dapat menghemat air bersih sebesar 30% di negara itu..nah, kita coba lakukan hal2 kecil tapi berdampak besar ini dari sekarang yu??

Alternative Fuel and Recources

Leave a comment

Saat ini penggunaan AFR ( Alternatif Fuel and Resources) di dunia industri menjadi hal yang penting. Tuntutan terhadap lingkungan dan juga efisiensi biaya produksi menjadi faktor pendorong digunakannya AFR dalam proses produksi. Kecenderungan sekarang ini, AFR berasal dari limbah berbagai macam industri dimana masing-masing industri mensubstitusi bahan baku maupun bahan bakarnya menggunakan limbah dari industri lainnya. Hal ini menjadi semacam simbiosis mutualisme bagi dunia industri.

Selama ini, industri semen Indonesia relatif boros dalam menggunakan bahan bakar maupun bahan baku karena memproduksi semen yang kualitasnya jauh dari yang ditetapkan pemerintah melalui SNI. Namun, seiring persaingan usaha yang semakin ketat di era globalisasi ini maka industri semen mulai berinovasi untuk mengurangi biaya produksinya.

AFR yang digunakan oleh pabrik semen ada beberapa macam yaitu sekam padi, oil sludge, fly ash, dan bottom ash. Sekam padi dan oil sludge digunakan sebagai pengganti batu bara  untuk bahan bakar. Sementara, fly ash dan bottom ash ditambahkan sebagai bahan aditif untuk menghasilkan semen. Selain itu banyak pula perusahaan pangan yang menitipkan produksinya yang cacat atau kadaluarsa untuk dimusnahkan di pabrik semen. Bahkan baru-baru ini ada salah satu perusahaan semen yang membuka jasa pemusnahan dokumen perusahaan tidak terpakai. Hal ini tidak lain karena suhu yang digunakan pada produksi semen sangat tinggi mencapai 1000 C sehingga material2 kbanyakan akan musnah terbakar bila dimasukkan ke dalam pembakaran.

Older Entries