Saat ini penggunaan AFR ( Alternatif Fuel and Resources) di dunia industri menjadi hal yang penting. Tuntutan terhadap lingkungan dan juga efisiensi biaya produksi menjadi faktor pendorong digunakannya AFR dalam proses produksi. Kecenderungan sekarang ini, AFR berasal dari limbah berbagai macam industri dimana masing-masing industri mensubstitusi bahan baku maupun bahan bakarnya menggunakan limbah dari industri lainnya. Hal ini menjadi semacam simbiosis mutualisme bagi dunia industri.

Selama ini, industri semen Indonesia relatif boros dalam menggunakan bahan bakar maupun bahan baku karena memproduksi semen yang kualitasnya jauh dari yang ditetapkan pemerintah melalui SNI. Namun, seiring persaingan usaha yang semakin ketat di era globalisasi ini maka industri semen mulai berinovasi untuk mengurangi biaya produksinya.

AFR yang digunakan oleh pabrik semen ada beberapa macam yaitu sekam padi, oil sludge, fly ash, dan bottom ash. Sekam padi dan oil sludge digunakan sebagai pengganti batu bara  untuk bahan bakar. Sementara, fly ash dan bottom ash ditambahkan sebagai bahan aditif untuk menghasilkan semen. Selain itu banyak pula perusahaan pangan yang menitipkan produksinya yang cacat atau kadaluarsa untuk dimusnahkan di pabrik semen. Bahkan baru-baru ini ada salah satu perusahaan semen yang membuka jasa pemusnahan dokumen perusahaan tidak terpakai. Hal ini tidak lain karena suhu yang digunakan pada produksi semen sangat tinggi mencapai 1000 C sehingga material2 kbanyakan akan musnah terbakar bila dimasukkan ke dalam pembakaran.